1. Latar
belakang pembentukan ASEAN
a) Faktor
Intern, yakni setelah
berakhirnya Perang Dunia II lahirlah negara-negara baru di Asia Tenggara.
Munculnya negara-negara baru ini pada umumnya banyak memiliki persamaan
masalah, oleh karena itu perlu sikap dan tindakan bersama untuk mewujudkan
stabilitas dan keamanan kawasan ini melalui ASEAN.
b) Faktor
Ekstern, yakni akibat krisis Indocina yang ditimbulkan oleh gerakan komunis
yang berusaha menguasai seluruh Vietnam, Laos dan Kamboja sebagai negara
komunis, maka negara-negara tetangga di kawasan ini merasa khawatir dan
bersepakat menghadapi ancaman ini dengan membentuk ASEAN.
2. Pembentukan ASEAN
Di Asia Tenggara ada dua organisasi yang
membawa pada pembentukan ASEAN. Pertama, Association of Southeast Asia (ASA)
yang dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok tahun 1961 antara Malaysia, Muang
Thai, dan Filipina. Kedua, MAPHILINDO yang dibentuk pada tahun 1963, merupakan
musyawarah antara negara Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Karena adanya
“Krisis Federasi Malaysia” yang kurang memuaskan Indonesia dan Malaysia, maka
diawali dengan ajakan Thanat Khoman dari Muang Thai (Thailand) kepada Tun Abdul
Razak dari Malaysia maupun Adam Malik dari Indonesia pada bulan Mei 1967 maka
terbentuklah Deklarasi ASEAN.
Deklarasi ASEAN ditandatangani di
Bangkok, Thailand pada tanggal 8 Agustus 1967. Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh
lima Menteri Luar Negeri, yaitu: Indonesia (Adam Malik), Malaysia (Tun Abdul Razak),
Singapura (S. Rajaratnam),
Muangthai (Thanat Khoman),
Filipina (Narsisco Ramos).
3. Struktur organisasi ASEAN
a) Sebelum KTT I
Bali 1976
1) Annual Ministreal
Meeting (AMM), merupakan sidang tertinggi yang dihadiri oleh para menteri luar
negeri.
2) Standing Committee
bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi serta mempersiapkan AMM
berikutnya. Tugasnya merekomendasi dan melaksanakan program yang telah
disepakati dalam AMM.
3) Komisi-komisi tetap
(permanent committee) dengan tugas merekomendasi rencana program ASEAN dan
melaksanakannya.
4) Komisi khusus
tugasnya mengoordinasi tanggapan nasional terhadap hasil yang telah dicapai
ASEAN dan menyiapkan agenda pertemuan Standing Committee.
b) Sesudah KTT I
Bali 1976
1) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) merupakan instansi
tertinggi dalam ASEAN, disusul AMM dilengkapi pertemuan Menteri Ekonomi
lainnya, sehingga susunannya menjadi:
a) Summit Meeting (pertemuan kepala negara)
b) Annual Ministreal Meeting (AMM)
c) Standing Committee
d) Komisi Tetap (Permanent Committee)
e) Komisi Khusus
f) Sekretaris Nasional ASEAN
2) Dibentuk Sekretariat ASEAN yang dipimpin
Sekretaris Jenderal ASEAN yang berkedudukan di Jakarta dan dijabat secara bergilir
dengan masa jabatan dua tahun. Sebagai Sekjen ASEAN pertama ditetapkan Letjen
H.R. Dharsono dari Indonesia yang diangkat pada tanggal 7 Juni 1976.
4. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN
a) Konferensi ASEAN
yang resmi:
1) KTT ASEAN I, (23-24
Februari 1976 di Denpasar, Indonesia).
2) KTT ASEAN II, (4-5
Agustus 1977 di Kuala Lumpur, Malaysia).
3) KTT ASEAN III,
(14-15 Desember 1987 di Manila, Filipina).
4) KTT ASEAN IV,
(27-28 Januari 1992 di Singapura).
5) KTT ASEAN V, (14-15
Desember 1995 di Bangkok, Thailand).
6) KTT ASEAN VI,
(15-16 Desember 1998 di Hanoi, Vietnam).
7) KTT ASEAN VII, (5-6
November 2001 di Bandar Seri Begawan, Brunei).
8) KTT ASEAN VIII,
(4-5 November 2002 di Kamboja).
9) KTT ASEAN IX, (7-8
Oktober 2003 di Bali, Indonesia).
10) KTT ASEAN X, (29-30
November 2004 di Vientiane, Laos).
11) KTT ASEAN XI, (12-14
Desember 2005 di Kuala Lumpur, Malaysia).
12) KTT ASEAN XII,
(11-14 Januari 2007 di Cebu, Filipina).
13) KTT ASEAN XIII,
(18-22 November 2007 di Singapura).
14) KTT ASEAN XIV, (27
Februari-1 Maret 2009 di Hua Hin, Thailand).
15) KTT ASEAN XV, (23
Oktober 2009 di Hua Hin, Thailand).
16) KTT ASEAN XVI, (8-9
April 2010 di Hanoi, Vietnam).
17) KTT ASEAN XVII,
(28-30 Oktober 2010 di Hanoi, Vietnam).
18) KTT ASEAN XVIII,
(4-8 Mei 2011 di Jakarta, Indonesia).
19) KTT ASEAN XIX,
(17-19 November 2011 di Bali, Indonesia).
20) KTT ASEAN XX, (3-4
April 2012 di Phnom Penh, Kamboja).
21) KTT ASEAN XXI,
(17-20 November 2012 di Phnom Penh, Kamboja).
22) KTT ASEAN XXII (24-25
April 2013 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam)
23) KTT ASEAN XXIII (9-10
Oktober 2013 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam)
24) KTT ASEAN XXIV (10-11
Mei 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar)
25) KTT ASEAN XXV (11-13
November 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar)
26) KTT ASEAN XXVI (26-28
April 2015 di Kuala Lumpur dan Langkawi, Malaysia)
27) KTT ASEAN XXVII (18-22
November 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia)
28) KTT ASEAN XXVIII dan
XXIX (6-8 September 2016 di Vientiane, Laos)
b) Konferensi yang tidak resmi
1) KTT ke-1, pada
tanggal 30 November 1996 di Jakarta (Indonesia).
2) KTT ke-2 pada
tanggal 14-16 Desember 1997 di Kuala Lumpur (Malaysia).
3) KTT ke-3, pada
tanggal 27-28 November 1999 di Manila (Filipina).
4) KTT ke-4, pada
tanggal 22-25 November 2000 di Singapura.
5. Anggota ASEAN
a) Indonesia (8 Agustus 1967)
b) Malaysia (8 Agustus 1967)
c) Filiphina (8 Agustus 1967)
d) Singapura (8 Agustus 1967)
e) Thailand (8 Agustus 1967)
f) Brunei (7
Januari 1984)
g) Vietnam (28 Juni 1995)
h) Laos (23
Juli 1997)
i) Myanmar (23 Juli 1997)
j) Kamboja (16 Desember 1998)
6. Kerjasama ASEAN
a) Kerjasama di bidang
perdagangan sering disebut PTA (Preverence Trading Arrangement) artinya
menentukan peraturan-peraturan khusus.
b) Kerjasama di bidang
keuangan diwujudkan dalam suatu persetujuan yang dinamakan ASA (ASEAN Swap Arrangement)
yang ditandatangani oleh pejabat Bank Central kelima negara anggota ASEAN.
c) Kerjasama di bidang
industri diwujudkan dengan mendirikan
pabrik bersama negara-negara anggota ASEAN (Proyek Industri ASEAN), yaitu
dengan mendirikan: Pabrik pupuk urea
di Indonesia dan Malaysia; Pabrik abu soda di Muang Thai; Pabrik diesel di
Singapura; Pabrik super fosfat di Filipina.
d) Kerjasama di bidang
kebudayaan, misalnya dengan mengadakan pagelaran sesama para seniman dan
seniwati negara-negara ASEAN.
e) Kerjasama di bidang
perhubungan dan komunikasi, misalnya: Pemakaian Satelit Palapa bersama;
Pembangunan kabel telepon di bawah laut antara Filipina-Singapura (Kabel
Philsin).
7. Peranan Indonesia dalam ASEAN
a) Salah satu negara
pencetus ASEAN.
b) Sebagai negara
penyelenggara KTT 1 (Denpasar, 23-24 Februari 1976).
c) Indonesia
menyediakan Pulau Riau sebagai pusat karantina hewan dan tanaman bagi ASEAN.
d) Membantu
memperlancar komunikasi antarnegara ASEAN dengan Satelit Palapa milik
Indonesia.
e) Memainkan peran
yang aktif dalam penyelesaian masalah di Kamboja. Indonesia menyelenggarakan
Jakarta Informal Meeting (JIM) tahun 1988. Pertemuan ini dilanjutkan dengan
Konferensi Internasional di Paris tahun 1989 yang diketuai bersama antara
Prancis dan Indonesia (diwakili Ali Alatas).
f) Pada tanggal 7 Juni
1976, Sekretariat Tetap ASEAN ditetapkan di Jakarta dan sekaligus ditunjuk
sebagai Sekretaris Jenderal Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudian
digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.
No comments:
Post a Comment